Welcome to Faculty Marine and Fisheries Universitas Nusa Cendana "Towards Prosperous Flobamora Coastal and Islands Community"

Sunday, January 23, 2011

 GERAKAN BERSIH PANTAI DAN LAUT DI NTT:
PERLU TERKOORDINASI DAN DILAKUKAN SECARA PERIODIK KARENA PANTAI DAN LAUT BUKAN MERUPAKAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
Franchy Ch. Liufeto, S.Pi., M.Si
Kejur. Perikanan dan Kelautan FAPERTA - UNDANA
Sumberdaya manusia (SDM) NTT perlu dibentuk. SDM NTT harus memiliki kepedulian terhadap kondisi lingkungan pantai dan lautnya sendiri agar dalam pemanfaatannya tidak mencemari lingkungan. Pikiran diatas merupakan rangkaian alasan dilakukannya kegiatan bersih pantai pada Sabtu, 22 Mei 2010 lalu yang dikoordinir oleh Jurusan Perikanan dan Kelautan (PIK), Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Nusa Cendana (Undana), melibatkan seluruh mahasiswa, dosen, pegawai dan forum alumni jurusan PIK; Pengurus BEM, BLM tingkat Faperta dan mahasiswa dari dua jurusan lainnya yaitu Jurusan Agroteknologi dan Agribisnis; Staf Kelurahan Pasir Panjang dan Dinas Pariwisata Kota, dengan total peserta berjumlah 300 orang.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya membentuk mahasiswa PIK Undana sebagai potensi SDM yang akan berbaur dengan masyarakat NTT untuk membawa beban kepedulian terhadap kerusakan lingkungan pesisir dan laut di NTT akibat pencemaran, lebih khususnya diwilayah Kota Kupang, yang ditemukan secara sengaja dan sadar, dilakukan. Pencemaran pesisir dan laut yang terjadi, terbukti mengancam keseimbangan ekologi, merugikan secara ekonomi bahkan membahayakan kesehatan masyarakat. 

 Namun, sangat disayangkan perhatian kita seolah-olah hanya dibentuk atau terfokus hanya pada kepentingan memperjuangkan scope yang lebih besar yaitu negara dan propinsi tetapi persoalan yang ada didepan mata kita, belum kita upayakan teratasi. Aktivitas masyarakat yang tinggi di pantai dan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan bahaya dan upaya pengendalian pencemaran pesisir dan laut disadari atau tidak, masih merupakan masalah yang perlu ditangani secara serius di Kota Kupang. Kondisi ini tergambar jelas pada saat gerakan bersih pantai ini dilakukan pada dua lokasi berbeda dengan kelompok jenis sampah yang tersebar di sepanjang pantai Pasir Panjang dan Pantai Wisata Lasiana. 

  Dipantai Pasir Panjang, kami menemukan jenis sampah terbanyak berasal dari golongan kantong plastik, diikuti berturut-turut plastik supermi, plastik makanan anak-anak, botol minuman kemasan, puntung rokok dan bungkusan rokok, dan salah satu yang menarik adalah bangkai ikan busuk yang dibuang secara sengaja, menimbulkan bau sengat dan menghadirkan ulat pemakan bangkai disepanjang pantai. Kondisi ini menunjukkan, bahwa kontribusi sampah yang tinggi di pantai ini berasal dari penjual ikan maupun makanan yang ada disekitar pantai, perokok, dan penduduk yang bermukim disekitar pantai maupun pengunjung pantai yang tidak mau peduli dan tidak memiliki kesadaran pentingnya kebersihan lingkungan pantai. Bau busuk yang menyengat dan tersebarnya ulat pemakan bangkai ikan disepanjang pantai sudah tentu sangat merugikan dari segi estetika lingkungan mengingat ditemukannya sejumlah ikan busuk yang sengaja dikubur disepanjang pantai di Pasir Panjang. Lebih lanjut, akan menjadi sangat menyedihkan apabila sampah plastik makanan anak-anak yang ditemukan benar-benar berasal dari kontribusi anak-anak kita sebagai pewaris lingkungan pantai dan laut kota Kupang yang ternyata dengan sengaja dibiarkan untuk memiliki kebiasaan membuang sampah dipantai dan laut. Akan dapat kita bayangkan bagaimana kondisi lingkungan pantai dan laut kita ke depan. Berbeda dengan kondisi Pantai di Pasir Panjang, dilokasi wisata Pantai Lasiana, golongan plastik, botol minuman kemasan dan bungkusan makanan lebih mendominasi. Namun, terungkap bahwa sampah yang telah terkumpul pada tempatnya masih merupakan sasaran para pencari botol dan minuman kemasan mengais rejeki, sehingga mengakibatkan sampah kembali berserakan. 

 Pembangunan joging track yang sementara dikonsepkan sepanjang 3 km oleh Pemerintah Kota Kupang, mulai dari belakang restoran Aloha, kelurahan Kelapa Lima, hingga restoran Pantai Timor dan Kelurahan Pasir Panjang untuk menimbulkan pesona wisata pantai kota Kupang perlu kita dukung bersama dengan terlibat aktif membersihkan pantai dan laut, tidak menjadi penonton disaat ada yang membersihkan lingkungannya. Membersihkan sampah bukan hanya menjadi tanggungjawab petugas kebersihan Kota/Kabupaten Kupang. Bagaimana kebiasaan mengubur sampah dan hewan busuk, membuang hewan busuk, sampah plastik, makanan sisa dan rokok yang masih saja terus terjadi pada daerah yang akan kita jadikan sebagai pesona wisata pantai ini masih terus kita pelihara?. Kebiasaan memelihara bau busuk di pantai dan laut perlu dirubah. Pantai dan laut NTT bukan merupakan tempat pembuangan sampah. Pantai dan laut kota Kupang bukan merupakan tempat pembuangan sampah dan tempat untuk membedakan bau yang busuk dan bau yang segar. Jangan biarkan pantai dan laut kita menjadi tempat pembuangan akhir dari orang yang tidak mau peduli dengan lingkungan, jangan biarkan pantai dan laut kita menjadi tempat pembuangan akhir bagi penikmat aroma busuk. 

 Keadaan ini perlu kita atasi bersama. Pertama, mengadakan tempat sampah untuk ditempatkan pada lokasi penjualan ikan maupun makanan yang berada di pantai sekaligus peringatan dan penertiban penjual ikan dan makanan oleh instansi terkait harus segera dilakukan. Penyadaran perlu terus menerus dilakukan, melibatkan masyarakat yang bermukim disekitar pantai, baik yang menetap secara permanen maupun sementara atau darurat. Kedua,  sebagai bentuk tanggung jawab pemakai atau pengguna pantai dan laut (stakeholder) maka aksi bersih pantai dan laut ini mestinya dilakukan terus menerus, terkolaborasi dalam sebuah Forum Bersama Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) di NTT yang idealnya pembentukannya merupakan komitmen dari pimpinan daerah baik Gubernur, Bupati/Walikota, Camat dan masyarakatnya. Akan sangat mudah apabila pimpinan daerah merespon pembentukan Forum bersama GBPL baik pada tingkat propinsi, kabupaten/kota, kecamatan di NTT beranggotakan Badan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kehutanan, Kimpraswil, TNI AL, POLAIR, dan instansi terkait lainnya, menjadi motor penggerak untuk mewujudkan laut biru dan pantai bersih lestari.  Pelatihan pengelolaan sampah terpadu, khususnya kepada masyarakat di sekitar lokasi bersih pantai dan laut melalui penerapan metode 4R (reduce, reuse, recycle dan replant) menjadi bahan daur ulang, pupuk kompos maupun pakan ikan dapat saja dilakukan dapat menjadi alternatif kegiatan untuk mengatasi kebiasaan membuang sampah secara sembarangan oleh masyarakat. 

Kegiatan bersih pantai dan laut yang dilaksanakan ini terselenggara berkat adanya dukungan dari Bapak Rektor Undana, Dekan Faperta Undana, komitmen dari seluruh komponen jurusan PIK yaitu dosen, pegawai, mahasiswa, pengurus HMJ serta alumni, pengurus BEM dan BLM Faperta yang secara bersama-sama mau untuk mengisi kegiatan pada Student Day Undana, bekerjasama dengan Kelurahan Pasir Panjang, Dinas Pariwisata Kota Kupang dan Bank NTT. Sebagai kelanjutannya, pada acara bersih pantai yang dilanjutkan di Pantai Lasiana, dilakukan perkenalan tim selam mahasiswa jur. PIK Undana yang baru dibentuk, dan penggunaan perahu karet (rubber boat) dan peralatan selam (scuba diving) milik jurusan PIK Undana. Hadir pada kesempatan itu, pembina tim selam Jur. PIK Undana yaitu Ismawan Tallo, S.Pi.,M.Si, didampingi Dr. Ir. Fonny Risamasu, M.Si dan Dr. Ir. Yahyah, M.Si. Dikatakan bahwa tim selam mahasiswa PIK telah dibentuk untuk memberikan kompetensi keahlian selam bagi mahasiswa PIK untuk melakukan pengambilan data bawah laut untuk kepentingan penelitian maupun kegiatan pengabdian pada masyarakat NTT, yang ada hubungannya dengan pembersihan hama pengganggu pada terumbu karang.

Pada akhirnya, koordinasi dan kerjasama yang kuat diantara stakeholder akan mampu mengatasi masalah pencemaran di wilayah pantai dan laut di NTT. Kegiatan yang dilakukan saat ini bukan merupakan kegiatan terakhir. Menciptakan mahasiswa yang peduli kebersihan lingkungan pantai dan laut untuk menunjang kehidupan biota laut dan keikutsertaan jurusan mewujudkan koordinasi yang kuat dengan berbagai instansi terkait untuk menghasilkan lingkungan pantai dan laut yang bersih dan sehat di seluruh wilayah perairan NTT, merupakan mimpi Jurusan Perikanan dan Kelautan Faperta-Undana. Jayalah Perikanan dan Kelautan NTT. 

No comments:

Post a Comment

Selamat datang di Blog Fakultas Kelautan dan Perikanan Undana "fakultas yang mampu bersaing secara global dan berkontribusi dalam pengembangan iptek kelautan dan perikanan berbasis kepulauan"